Mantan Kombatan Bertutur Tentang Pemuda dan Radikalisme
Salah satunya adalah teladan dari Rasulullah Muhammad SAW.
Pertama, generasi muda harus mempunyai karakter dan jati diri.
Dia berharap generasi muda memanfaatkan kemajuan teknologi untuk hal-hal positif.
Belajar dari pengalaman hidupnya, Sofyan mengajak generasi muda menyalurkan energi untuk pembangunan.
Selain itu, dalam rangka membentuk karakter bangsa, generasi muda jangan muda ternoda oleh paham-paham yang merusak .
“Menurut saya, ancaman radikalisme adalah ancaman besar, ancaman yang sangat serius bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Maksudnya paham-paham yang tidak mengerti tentang toleransi , tidak mengerti tentang kemajemukan yang ada di Indonesia sehingga itu menjadi pemicu perpecahan,” terang Sofyan.
Menurut hematnya, ancaman radikalisme harus diseriusi dan dilawan oleh generasi muda. Sebab, mereka adalah sasaran utama propaganda radikalisme.
Mereka juga harus paham bahwa ajaran radikalisme itu tidak cocok bagi Indonesia. Intinya, generasi muda harus terus menerus diberikan edukasi tentang jati diri bangsa. (jos/jpnn)
Muhammad Sofyan Tsauri. Nama ini dikenal sebagai mantan polisi yang juga eks kombatan teroris pengikut jaringan Al Qaeda.
Redaktur & Reporter : Ragil
- BNPT Serahkan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan untuk 18 Pengelola Objek Vital
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan