Mantan KSAU: TNI AU Tak Pernah Dihargai Negara, Bubarkan Saja!

Mantan KSAU: TNI AU Tak Pernah Dihargai Negara, Bubarkan Saja!
Ilustrasi. FOTO: THOMAS KUKUH/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menanggapi secara emosional isu pergantian panglima TNI. Pasalnya, pemerintah isyaratkan bahwa jabatan tersebut tidak menjadi jatah TNI Angkatan Udara (AU).

Melalui akun Twitternya, Chappy menyebut TNI AU selama ini tidak dihargai oleh negara. Karena itu, dia mengusulkan agar TNI AU dibubarkan saja. "Puluhan tahun keberadaan AU tidak dihargai sama sekali di negeri ini. Mungkin memang lebih baik dibubarkan saja daripada terjadi degradasi moral anggotanya," tulis Chappy dalam akun @chappyhakim, Kamis (4/6).

Dia kemudian membeberkan beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai mereduksi peran TNI AU. Salahsatunya adalah pengamanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang kini diserahkan kepada TNI AL. Chappy juga menyinggung penggunaan Bandara Halim Perdana Kusuma untuk keperluan komersil.

"Paskhas AU di Airport CKG diganti Marinir. HLM untuk penerbangan komersial. PangilamTNI belum tentu AU. Negeri ini memang tidak butuh Angkatan Udara. Bubar saja," ujar pria yang kini dikenal sebagai pengamat penerbangan itu.

Guru besar Universitas Pertahanan Salim Said menilai pernyataan Chappy itu cukup wajar. Pasalnya, sejak berdiri, TNI terus didominasi oleh Angkatan Darat (AD). Dari 15 orang yang pernah menjabat sebagai panglima, hanya satu yang berasal dari TNI AU.

"Jadi sah-sah saja Marsekal Chappy Hakim berkata seperti itu," kata Salim saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6).

Salim mengingatkan, meski sudah pensiun, Chappy adalah mantan KSAU yang paham betul kondisi satuan tersebut. Karenanya, pernyataan Chappy tidak bisa dianggap sebagai kicauan biasa. "Bisa jadi ada perasaan AU yang tercermin di sana," pungkasnya. (dil/jpnn)

JAKARTA - Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menanggapi secara emosional isu pergantian panglima TNI. Pasalnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News