Mantan Pendeta Mengatakan Ex-Jihadis 'Orang yang Berkesan'

Seorang mantan pendeta Katolik mengatakan tak bisa mengerti mengapa Australia tidak ingin mantan jihadis, Muhammad Manwar Ali datang.
Ali pembicara utama di acara 'Pemikiran Gelap dan Berbahaya' sebagai bagian dari festival 'Dark Mofo' di Hobart telah mengajukan permohonan visa 30 April lalu. Tapi baru di awal bulan Juni ia diberitahu jika proses visanya akan memakan waktu "berbulan-bulan.
Mantan pendeta Katolik, penyiar dan sejarawan Paul Collins mengatakan Ali adalah "orang yang paling mengesankan".
"Anda ingin pria seperti ini di Australia," kata Paul.
"Pria ini, saya merasa setuju dengan satu hal pun yang dikatakannya."
Paul mengatakan Ali adalah orang rasional dan masuk akal.
"Dia adalah tipe manusia yang kita butuhkan untuk dialog antara umat Kristen dan Islam," katanya.
"Pada akhirnya, satu-satunya cara untuk menangani terorisme adalah mulai berbicara kepada orang-orang."
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka