Mantan Petingggi Hyundai Indonesia Akui Keunggulan Pertalite

Mantan Petingggi Hyundai Indonesia Akui Keunggulan Pertalite
Dispenser bahan bakar minyak di SPBU yang menyediakan Pertalite, Pertamax dan Premium. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sudah dua tahun ini beredar di pasaran. Keberadaan bahan bakar dengan oktan 90 itu berhasil merebut hati masyarakat karena lebih irit ketimbang Premium.

Bahkan, Pertalite mampu menggerus pangsa pasar Premium. Kini, pangsa pasar Premium tinggal 44 persen.

Menurut pengamat otomotif Bebin Djuana, masyarakat pada umumnya hanya melihat keunggulan Pertalite dari sisi research octane number (RON). Secara kasat mata memang sudah terlihat perbandingannya. Premium memiliki oktan 88, sedangkan Pertalite lebih tinggi.

Namun, katanya, keunggulan bahan bakar tidak hanya dilihat dari angka oktan. ’’Juga bukan soal polusi yang dihasilkan, tetapi juga pembakaran yang lebih bersih,’’ ujarnya.

Bebin mengatakan, pembakaran menjadi penting karena berkaitan dengan usia mesin. Sebab, bensin tanpa timbal lebih sedikit menyisakan karbon dalam ruang pembakaran.

Eks Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia itu menambahkan, Pertalite memang membuat ruang bakar lebih bersih. Berbeda jauh dengan kondisi ruang bakar saat menggunakan premium.

Katanya, kendaraan yang memakai premium dalam dua atau tiga tahun mesinnya sudah mulai mengelitik. Bunyi mengelitik itu menjadi bukti bahwa ada timbunan karbon yang cukup signifikan dalam ruang pembakaran.

Sedangkan Pertalite tidak meninggalkan karbon seperti Premium sehingga cocok untuk daerah dengan topografi menanjak dan menurun. Kualitas pembakaran yang jauh lebih baik sehingga berimbas pada peningkatan performa mesin.

Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sudah dua tahun ini beredar di pasaran. Keberadaan bahan bakar dengan oktan 90 itu berhasil merebut hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News