Mantan PM Australia Bantah Pernah Lontarkan Komentar Anti-Islam Setelah 9/11

Mantan PM Australia Bantah Pernah Lontarkan Komentar Anti-Islam Setelah 9/11
Perdana Menteri Australia John Howard berada di Washington, AS, saat terjadi serangan 11 September 2001. (Reuters: Kevin Lamarque)

Namun seorang pakar menjelaskan kepada program Hack Triple J bahwa 'perang melawan teror' telah menjadi tempat berkembang biak ekstremisme.

“Faktanya, pendudukan militer dan kegiatan pembangunan yang terjadi di Afghanistan, di Irak, akhirnya memicu lebih banyak perlawanan dan lebih banyak pelaku teroris,” jelas Lydia Khalil, Peneliti di Lowy Institute.

John mengatakan mengirim pasukan ke medan perang bukanlah keputusan yang dia sesali.

Hal itu, katanya, menunjukkan komitmen Australia sebagai sekutu setia Amerika Serikat, sesuatu yang dia yakini masih dirasakan manfaatnya oleh generasi muda Australia.

"Saya pikir kita memiliki hubungan dengan negara paling kuat di dunia yang memberikan jaminan keamanan tertinggi," katanya.

Dia juga tidak mengesampingkan situasi serupa untuk Australia di masa depan.

"Saya tidak ingin generasi muda Australia terlibat dalam perang. Tapi saya juga tahu bahwa sejarah mengajarkan jika kita tidak siap untuk membela apa yang kita yakini, maka kita akan kehilangan apa yang kita yakini itu," ucapnya.

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.

Mantan PM Australia John Howard membantah dirinya pernah membuat komentar anti-Islam selama masa jabatannya setelah serangan 11 September 20 tahun lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News