Manusia Gurun

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Manusia Gurun
Kerusuhan di Kota Linkoping, Swedia, Kamis sore (14/4) yang terpicu rencana aksi demonstrasi membakar Alqur'an. Foto: Twitter/PontusPersson5

Budaya dan agama tidak bisa dipisahkan. Akulturasi budaya di Indonesia terjadi karena pengaruh agama.

Peci yang menjadi ciri nasional Indonesia juga dipakai oleh orang-orang India dan Pakistan.

Sarung yang menjadi salah satu pakaian khas santri juga dipakai oleh orang-orang Hindu dan Buddha di India.

Bahasa Indonesia banyak sekali menyerap Bahasa Arab karena akulturasi.

Lembaga tertinggi di Indonesia ‘’Dewan Perwakilan Rakyat’’ dan ‘’Majelis Permusyawaratan Rakyat’’ menyerap namanya dari bahasa Arab.

Ungkapan ‘’alhamdulillah’’ dan ‘’insyaallah’’ sudah menjadi bahasa sehari-hari yang tidak mungkin diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ungkapan-ungkapan itu bukan ‘’bahasa langit’’ tetapi sudah menjadi bahasa pergaulan sehari-hari.

Politikus seperti Ramus Paludan sudah jelas motivasinya yang anti-Islam untuk mendapat suara dukungan publik.

Budi Santoso mungkin tidak punya tendensi mencari kekuasaan politik dengan membuat posting-an yang dianggap melecehkan Islam.

Prof Budi dianggap melecehkan syariah Islam karena menyebut perempuan yang memakai hijab sebagai pakaian manusia gurun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News