Marak Demo, Dua Presiden Konfederasi Buruh Terbesar di Indonesia Bersatu

jpnn.com, JAKARTA - Dua konfederasi buruh terbesar di Indonesia bersatu menyikapi maraknya aksi-aksi di yang terjadi belakangan ini.
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meyakini aksi mahasiswa yang berlangsung di sejumlah tempat murni perjuangan.
Namun, sayangnya disusupi penumpang gelap. Terkait hal itu, buruh Indonesia menolak agenda politik yang berupaya memboncengi setiap aksi demonstrasi.
"Kami mensinyalir adanya penyusup yang menumpangi aksi mahasiswa," tegas Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (25/9).
Andi mengaku menerima informasi valid mengenai aksi penyusupan yang berkaitan dengan agenda politik untuk membatalkan pelantikan Jokowi sebagai presiden terpilih.
Karena itu, Andi meminta aparat penegak hukum khususnya Kapolri menindak aktor utama di balik peristiwa kerusuhan dengan tidak pandang bulu.
Selain merusak fasilitas tol dan pos polisi, tindakan tersebut turut membawa dampak pada turunnya saham. Artinya, turut mengganggu iklim dunia kerja.
Andi juga menegaskan, menolak kegiatan-kegiatan inkonstitusional yang berupaya memecah belah persatuan Indonesia. Terlebih dengan menyusupi aksi yang dilindungi oleh konstitusi.
Buruh Indonesia menolak agenda politik yang berupaya memboncengi setiap aksi demonstrasi.
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Legislator Tak Setuju Satgas PHK Prabowo Mengambil Alih Tugas Kemenaker
- Bikin Gebrakan Berani Pro-Buruh, Khofifah Memperkuat Ekonomi Rakyat Jatim
- Di Hadapan Ribuan Buruh, Prabowo Janji Bentuk Satgas PHK