Marak Gerakan Boikot Produk, Pengamat Ketenagakerjaan Merespons, Waspada!
“Disingkirkan dululah tindakan-tindakan yang justru merugikan masyarakat kita sendiri agar negara kita pilih dulu setelah mengalami hal-hal sulit beberapa waktu lalu,” tegasnya.
Tadjuddin menambahkan melakukan aksi boikot ini dampaknya akan emakin fatal lagi jika ditimpa juga dengan masalah-masalah pilpres yang tengah terjadi saat ini.
“Sudah dalam keadaan tegang, ditambah dengan angka pengangguran, akan gampang sekali terjadi ledakan sosial yang menyebabkan konflik horizontal, dan sebagainya. Kita nggak bisa bayangkan bagaimana dampaknya jika itu sampai terjadi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan Kemenaker terus menjalin komunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang kebetulan berafiliasi dengan negara Israel dan sekutunya, agar fenomena kegiatan boikot itu tidak mengganggu kesempatan para pekerja yang bekerja di perusahaan tersebut.
"Kami melalui Bu Putri Dirjen PHI Jamsos dengan teman-teman yang ada di perusahaan yang kebetulan berafiliasi dengan negara Israel dan sekutunya terus berkomunikasi agar ekspresi itu juga tidak mengganggu kesempatan saudara kita yang bekerja di perusahaan tersebut," ujarnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (14/11).(mcr10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Marak gerakan biokot sejumlah produk yang dianggap berpihak kepada Israel beberapa waktu terakhir.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Ini Peran dan Kontribusi Bea Cukai Terhadap Penerimaan Negara & Pengawasan Perdagangan
- Israel Serbu Rafah, Brigade Al-Qassam Menyambut dengan Peluru Yassin 105
- Rahmad Tewas Diterkam Harimau saat Bekerja di Pelangiran, Tangannya Putus
- Gedung Putih Akui Israel Masih Menerima Pasokan Senjata Amerika
- Fraksi PKS DPR Temui WHO Demi Mengajak Menyelamatkan Palestina
- Spanyol dan Negara-Negara Eropa Ini Pertimbangkan Mengakui Negara Palestina