Marak Isu Penculikan, Anak Enggan Ngaji

Marak Isu Penculikan, Anak Enggan Ngaji
Marak Isu Penculikan, Anak Enggan Ngaji
Meski Ikhbal sekolah tidak jauh dari rumahnya, di Aiatawa, tapi dari kemarin (9/12), dia diminta ditemanin ibunya. Sehingga ibunya tidak bisa melakukan pekerjaan rumah di pagi hari itu. “Meskipun di sini kawasan kampus, tapi jika pagi sekitar pukul 10-an, terlihat lengang. Sehingga anak saya takut, ditambah lagi dengan isu penculikan dan penyiksaan anak tersebut,” ungkap wanita berkacamata ini.

DPRD Padang pun bereaksi. Dewan mendesak kepolisian untuk  mengusut tuntas kasus isu penculikan anak yang meresahkan warga kota. Pasalnya, membuat anak- anak takut bersekolah. Jika hal ini tidak segera diantisipasi akan berdampak terhadap proses belajar siswa. ”Kita meminta polisi mengusutnya. Apakah ini hanya sekadar isu atau benar realita di lapangan. Jika ini hanya sekadar isu, polisi harus mengungkap siapa pelaku yang menyebarkan isu ini. Kalau itu informasi yang benar maka polisi harus bisa menangkap pelaku kejahatan tersebut,” ujar  Wakil Ketua DPRD, Budiman, kemarin (9/12).

Menurut Budiman, maraknya isu penculikan anak membuat wali murid resah dan anak tidak mau sekolah. Jika kondisi ini terus dibiarkan berlanjut akan menganggu aktivitas masyarakat. Polisi harus bergerak cepat sehingga dalang dari penyebar atau pelaku  aksi kejahatan itu bisa ditangkap. Isu tersebut  jika tak segera diantisipasi dapat berakibat fatal. Yakni, kalau anak-anak tak mau bersekolah terus tentu mereka akan banyak ketinggalan pelajaran.

"Bahkan dampaknya mereka tidak mau lagi ke sekolah karena dibayang- bayangi ketakutan akan dibunuh dan diambil organ tubuhnya. Orangtua tentu tak bisa berkonsentrasi dalam bekerja sebab khwatir anaknya akan jadi korban penculikan,” ucapnya.

PADANG -- Isu penculikan anak lewat pesan singkat di Padang dan sekitarnya belum juga mereda. Sebagian orangtua dan murid resah lantaran dihantui

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News