Marak PHK Massal dan Startup Gagal, Hashmicro Justru Tambah Jumlah Pegawai
Strategi tersebut tentu berlawanan dengan berbagai startup yang saat ini terdampak badai PHK, yakni mengandalkan pendanaan dari investor dan melakukan praktik “bakar uang” demi mendapatkan pangsa pasar seluas-luasnya.
“Banyak startup yang berfokus pada tractions, jumlah pelanggan atau pengguna, serta jumlah barang dagangan yang terjual, namun tidak memperhatikan profitability. Akibatnya, terlalu banyak pendanaan yang diinvestasikan untuk peningkatan tractions, serta memunculkan beragam produk baru yang belum sesuai dengan kebutuhan pasar. Padahal, ini belum tentu memastikan adanya peningkatan terhadap pendapatan," kata Lusiana.
Walaupun berhasil mendapatkan pangsa pasar yang masif serta pertumbuhan yang pesat, hal tersebut tidak menjamin berbagai startup untuk mencatatkan laba bersih.
Apabila pendanaan dari investor menipis, begitu pula arus kas perusahaan, yang mengakibatkan maraknya proses efisiensi bisnis melalui PHK.(chi/jpnn)
HashMicro sama sekali tidak terdampak badai PHK tersebut dan justru menguat. Hal ini dapat terjadi dikarenakan penerapan strategi bisnis yang tepat.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Bebaskan Karyawan dari Jeratan Pinjol, Aplikasi Ayo Kasbon Bisa jadi Solusi
- Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global
- Ekonomi Babel Lesu Buntut Gelombang PHK Karyawan Smelter Timah
- Starventure Hadir di Indonesia, Buka Jalan Bagi Bisnis & Startup Tahap Awal
- Terancam PHK, Aliansi Karyawan PT PRLI Sebut Putusan PK Cacat Hukum dan Tidak Adil
- Karyawan PT Polo Ralph Lauren Berdemonstrasi di Kantor MA, Nih Tuntutannya