Mardani: Ini Bahaya, Jika Penanganan Pandemi Tak Sesuai Panduan

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi PKS Mardani Ali Sera menilai langkah pemerintah yang menghapus indikator kematian di dalam penanganan Covid-19 di tanah air berbahaya.
Sebab, penanganan pandemi di tanah air bisa salah arah jika indikator tersebut dihapuskan.
"Ini bahaya. Jika penanganan pandemi Covid-19 dilakukan tanpa panduan yang benar, pembuat kebijakan bisa buta terhadap situasi yang ada di lapangan," kata legislator Komisi II DPR RI itu melalui layanan pesan, Rabu (11/8).
Mardani mengatakan indikator kematian pada dasarnya bisa menjadi patokan melihat tingkat keparahan situasi pandemi.
Terlebih lagi, kata dia, beberapa ahli juga sudah mengingatkan situasi kematian akibat Covid-19 diduga masih banyak yang tidak terlaporkan.
"Imbasnya, ketika menyusun strategi penanganan tidak ada data yang kuat. Kualitas penanganan pandemi pun juga turut dipertaruhkan," ungkap alumnus Fakultas Teknik Mesin Universitas Indonesia itu.
Menurut Mardani, jika ada masalah dengan data kematian, pemerintah bukan malah menghapusnya.
Perbaikan harus dilakukan pemerintah agar indikator ini tetap dipakai sebagai acuan membuat kebijakan.
Anggota DPR Fraksi PKS Mardani Ali Sera menilai bahaya langkah pemerintah yang menghapus indikator kematian akibat Covid-19 di tanah air.
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024