Panen Kritik Data Kematian Covid-19, Jubir Menko Marves Menjelaskan Duduk Perkara, Oalah...

Panen Kritik Data Kematian Covid-19, Jubir Menko Marves Menjelaskan Duduk Perkara, Oalah...
Pemerintah mengeluarkan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 karena adanya masalah dalam input data yang disebabkan akumulasi dari kasus kematian di beberapa minggu sebelumnya. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Jubir Menko Marves) Jodi Mahardi menjelaskan duduk perkara mengapa pemerintah tidak mencantumkan data kematian Covid-19.

"Bukan dihapus, hanya tidak dipakai sementara waktu," tegas Jodi pada awak media di Jakarta, Rabu (11/8).

Menurut Jodi, pemerintah memiliki alasan mengapa tetiba data tersebut tidak dicantumkan.

"Karena ditemukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang, sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," beber Jodi.

Dia juga menjelaskan banyak angka kematian yang ditumpuk-tumpuk, atau dicicil pelaporannya, sehingga dilaporkan terlambat.

"Jadi terjadi distorsi atau bias pada analisis, sehingga sulit menilai perkembangan situasi satu daerah," ungkapnya.

Jodi menyebut hal serupa terjadi dengan kasus aktif banyak kasus sembuh yang belum terlaporkan.

"Terus diambil langkah-langkah perbaikan untuk memastikan data yang akurat," kata dia.

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Jubir Menko Marves) Jodi Mahardi menjelaskan duduk perkara mengapa pemerintah tidak mencantumkan data kematian Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News