Mardani: Presiden Jokowi Pernah Kecewa PSBB Tidak Efektif, Tetapi Kok Menyebabkan Kerumunan

Mardani: Presiden Jokowi Pernah Kecewa PSBB Tidak Efektif, Tetapi Kok Menyebabkan Kerumunan
Mardani Ali Sera. Foto; Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera merasa heran dengan sikap dan tindakan Presiden Jokowi dalam menekan penularan COVID-19.

Menurut Mardani, Jokowi pernah marah dan kecewa atas kegagalan mengeksekusi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Namun di sisi lain, Jokowi dianggap membuat acara yang menghasilkan kerumunan warga seperti di Maumere, Nusa Tenggara Timur.

"Presiden kecewa dan marah karena PPKM/PSBB tidak efektif, kasus terus naik, karena daerah kurang tegas sehingga masyarakat kurang patuh protokol kesehatan. Namun, beberapa kali presiden menyebabkan kerumunan. Bagaimana warga mencontoh pemimpinnya?" kata Mardani dalam pesan singkatnya kepada awak media, Rabu (24/2).

Dalam catatan Mardani, tidak sekali saja Jokowi menghadiri acara yang menghasilkan kerumunan warga seperti di Maumere. Sebelumnya Jokowi pernah membagikan suvenir yang berujung kerumunan masyarakat.

"Sebelumnya bagi-bagi nasi kotak, kemarin bagi-bagi suvenir. Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan spontanitas," beber Mardani.

Sementara itu, Deklarator Front Persaudaraan Islam (FPI) Munarman menyebut kerumunan yang terjadi saat acara Jokowi di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa masuk ke ranah hukum.

Munarman pun menyinggung tentang Pasal 160 KUHP tentang menghasut masyarakat sehingga terjadi kerumunan pada masa pandemi COVID-19 ini.

Mardani Ali Sera merasa heran dengan sikap dan tindakan Presiden Jokowi dalam menekan penularan COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News