Mari Bantu Perangi Virus Corona di Indonesia dengan Berhenti Merokok

Mari Bantu Perangi Virus Corona di Indonesia dengan Berhenti Merokok
Data dari China menunjukkan rerata korban meninggal karena corona adalah pria berusia 50 tahunan dan merokok. (Miles Eliason: www.myspace.com/milestone362)

"Sebagai contoh, betapa mudahnya mereka terlibat dalam berbagai lomba atas nama PKK atau atas nama kelompok warga tertentu," jelasnya.

"Ketidakhadiran mereka dalam aktivitas sosial dan keagamaan sering membuat mereka tidak nyaman dan yang ekstrem sampai merasa tidak bersalah," tambah Dr Alvin.

"Ada perasaan keterikatan yang kuat dengan komunitas," tambahnya lagi.

Tetap digelarnya pentahbisan Uskup Katolik Ruteng di Nusa Tenggara Timur dan pembatalan Tabligh Akbar di Gowa Sulawesi Selatan menjadi contoh hambatan dalam menerapkan 'social distancing' di Indonesia.

Mari Bantu Perangi Virus Corona di Indonesia dengan Berhenti Merokok Photo: Misa penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng digelar di Gereja Katedral Ruteng, Manggarai, NTT, Kamis (19/3/2020).
(Foto: Kompas/Markus Makur)

 

Tapi Dr Avin masih menaruh harapan jika usaha menggalakkan anjuran 'social distancing' akan berhasil, jika melibatkan tokoh masyarakat.

"Masyakat Indonesia pada umumnya power distancenya tinggi, sebenarnya mudah diajak oleh pemimpin. "

"Asal pemimpin berbagai level ngajaknya secara kesungguhan," katanya.

Dengan peningkatan jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan semakin meningkat di Indonesia, berbagai upaya masih bisa dilakukan untuk menghindari diri dari virus corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News