Maritim!

Maritim!
Panglima Angkatan Laut RE Martadinata sedang membacakan pidato. Foto: Wikipedia

Kalau demikian, saudara mendjadikan diri saudara laksana sebuah menara gading jang hanja elok untuk dipandang, tetapi tidak dapat dimiliki atau tak berguna sama sekali.

Adjaran jang mengatakan, bahwa “science for science” telah kita tinggalkan.

Bagi kita, ilmu adalah untuk diamalkan kepada masjarakat, negara serta kemadjuan bangsa.

Para alumni, dan para mahasiswa sekalian…

Tadi telah kami kemukakan penilaian dan harapan2 kami terhadap saudara2.

Sekali lagi kami minta agar saudara bekerdja dengan giat di dalam melaksanakan tudjuan revolusi kita.

Tundjukkanlah kepada masjarakat bahwa saudara2 benar2 manusia gemblengan jang dididik bukan untuk memandang “ilmu untuk ilmu” tetapi memandang “ilmu untuk diabdikan dan diamalkan kepada masjarakat negara dan tanah air”.

Achirnja kami njatakan, selamat bekerdja, selamat bertugas dan selamat berdjoang. Jalasveva Jayamahe!

Inilah penjelasan pemerintahan Soekarno bahwa prabawa maritim bagi Indonesia adalah mutlak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News