Maroko Investasi USD 800 Juta untuk Perkebunan
Meskipun NTT dikenal sebagai daerah kering daerah tersebut dapat memberikan iklim yang baik bagi produktivitas perkebunannya. Sifat tanah pada perkebunannya bersifat poros atau menyerap langsung air.
“Cuacanya menunjang dan tanahnya cocok untuk tebu. Persoalan air tidak masalah karena tanahnya bersifat poros yang langsung menyerap air. Jadi di bawahnya tersedia air sebenarnya,” kata dia.
Pemerintah, lanjutnya, mendorong investasi perkebunan tebu dengan penyedian lahan produksi seluas satu juta hektare untuk lokasi di luar Jawa. Dia menyetujui hal tersebut karena memang tidak mungkin lagi membangun perkebunan tebu di Jawa.
Selain perkebunan tebu, GDTC Majestic Agro Industri juga akan membangun peternakan sapi potong di areal yang sama. “Ini akan berjalan paralel. Peternakan sapi dan perkebunan tebu akan berjalan bersama-sama,” kata dia. (tan/jpnn)
Maroko memberi investasi USD 800 Juta untuk sektor peternakan dan perkebunan Indonesia.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kembangkan Potensi Pertanian Sumsel, Agus Fatoni Perkuat Sinergi & Pupuk Indonesia
- Malam-Malam Ganjar Datangi Kantor WALHI, Ada Rekomendasi soal Salah Kelola SDA
- Digitalisasi dan Mekanisasi jadi Masa Depan Perkebunan Nusantara
- BNPT Bakal Memaksimalkan Program Deradikalisasi Melalui Sektor Wirausaha Bidang Perkebunan
- PTPN Group Raih 3 Penghargaan di Ajang IDIA Awards 2023
- Kementan Dorong Pelaku Usaha Perkebunan Perkuat Branding Produk, Ini Tujuannya