Marsdya Yuyu Sutisna: Korban Penggusuran Jadi Jenderal

Marsdya Yuyu Sutisna: Korban Penggusuran Jadi Jenderal
Salam Komando Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah) usai memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) dari Marsda TNl Abdul Muis kepada Marsda TNI Yuyu Sutisna di lapangan upacara Makohanudnas Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (28/2/2017). FOTO: Puspen TNI

Selain itu, Yuyu juga sempat berdinas di atase pertahanan di Kantor Athan KBRI Washington DC, Amerika Serikat pada 2006 dan 2009.

Yuyu memiliki pengalaman mengudarakan Pesawat F5, FMK53, Cesna, Bravo Charlie, total jam terbang 4.250 jam dan pada tahun 2001 yang lalu meraih Badge 2.000 jam terbang dengan Pesawat F-5 Tiger II.

Yuyu masa kecilnya di desa terpencil Cicalengka telah mengalami pahit. Pernah tinggal di Bandung bersama kedua orang tuanya yang berakhir pada penggusuran. Lalu menetap di Cicalengka, masuk SD, SMP hingga SMA.

Kesehariannya bertugas memikul air membantu orang tuanya dari lereng yang terletak jauh dari rumahnya di atas bukit.

"Ketika saya mendaftar di AAU saya tidak pernah diajari apa itu push up, skot jump dan lain-lain. Saya meniru saja apa yang dilakukan oleh teman-teman saya ketika latihan, memang sejak kecil saya belum tahu apa-apa tentang olahraga maklum sekolah di desa kecil," kenangnya. (tan/jpnn)


Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya Yuyu Sutisna bercerita mengenai hidupnya dari seorang korban penggusuran hingga jadi jenderal bintang tiga


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News