Marsekal Hadi dan Cerita Kedekatan dengan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi satu-satunya calon Panglima TNI yang diusulkan Presiden Joko Widodo kepada DPR menjadi pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo.
Alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 1986 itu diharapkan punya chemistry yang baik dengan Jokowi.
Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz mengatakan penunjukan Hadi memenuhi rasa kebersamaan dan keadilan di TNI.
Terutama untuk rotasi matra. Sebab, sudah lama Angkatan Udara tidak mendapatkan giliran menjadi Panglima.
“Semangat rotasi itu sudah dilakukan presiden,” tegas Meutya di gedung DPR, Jakarta.
Seperti diketahui, Panglima TNI terakhir dijabat jenderal dari AU pada 2006. Kala itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Marsekal Djoko Suyanto.
Setelah itu, jabatan Panglima TNI tidak pernah lagi mampir di matra AU.
Panglima kemudian dijabat dari TNI AD, berlanjut TNI AL, dan kemudian kembali lagi TNI AD dua kali yakni Jenderal Moeldoko dan Jenderal Gatot Nurmantyo.
Presiden Joko Widodo sodorkan nama Marsekal Hadi Tjahjanto
- Peran Strategis BPKP, Kecepatan dan Ketepatan Mencegah Kebocoran demi Keberhasilan Pembangunan
- Kunjungi Pasar Buah Berastagi, Presiden Jokowi Belanja Jeruk, Mangga hingga Kentang
- Kapolri dan Menko Polhukam Tinjau Kesiapan Arus Mudik di Merak
- Presiden Tak Salahi Aturan Anugerahi Prabowo Kenaikan Pangkat Istimewa
- Jokowi Sebut Bantuan Beras Cuma Ada di Indonesia
- Jokowi tak Tahu Seblak, Tanya Jenis hingga Harga Seporsinya