Marzuki Alie Sebut Ibas Galau

Marzuki Alie Sebut Ibas Galau
Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Jelang pelaksanaan Kongres ke-3 di Surabaya, Partai Demokrat dibayang-bayangi hantu intervensi pemerintah seperti yang dialami Partai Golkar. Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) bahkan sempat meminta langsung kepada Presiden Joko Widodo agar partainya tidak 'digolkarkan'.

Menurut politikus Partai Demokrat Marzuki Alie, kerisauan Ibas maupun kader lainnya itu adalah hal yang wajar.

"Sebagai pimpinan partai wajar, dia galau. Melihat kondisi Golkar yang besar, kuat, dan lama kok bisa dipecah belah, itu kegalauan. Saya juga kalau jadi pimpinan partai pasti akan ada kegalauan," kata Marzuki kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/4).

Meski begitu, lanjut Marzuki, seharusnya yang dilakukan petinggi Demokrat bukan lah mengkhawatirkan tentang pihak eksternal. Menurutnya, cara terbaik untuk mencegah perpecahan di tubuh partai adalah memastikan kongres berjalan secara demokratis.

Menurutnya, selama dalam kongresn nanti ruang aspirasi di buka lebar dan semua elemen di rangkul, maka Demokrat akan tetap solid. Tapi sebaliknya, jika pintu itu ditutup maka potensi masuknya pengaruh dari luar akan semakin besar.

"Kita harapkan tidak ada usaha-usaha untuk menutup ruang demokrasi itu. Kalau ditutup maka orang dikhwatirkan tidak bermain di dalam, orang main di luar. Kalau sudah main di luar, akan ada tandingan. Jadi ajaklah bermain di dalam semuannya," papar mantan ketua DPR ini.

Marzuki pun memuji Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono yang belakangan ini telah mulai merangku elemen-elemen partai. Dia berharap hal ini dicontoh oleh para penyelenggara kongres nanti.

"Itu yang harus dimaknakan secara baik oleh pimpinan di sana (kongres), kalau tidak mengerti dengan jalan pikiran SBY susah. SBY mau merangkul semua, tapi yang ngatur semuanya di situ ingin hal yang lain, itu bahaya," pungkasnya. (dil/jpnn)

JAKARTA - Jelang pelaksanaan Kongres ke-3 di Surabaya, Partai Demokrat dibayang-bayangi hantu intervensi pemerintah seperti yang dialami Partai Golkar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News