Masa Kecil di Tepi Sungai, Kini Komandan Kapal Perang TNI AL

Masa Kecil di Tepi Sungai, Kini Komandan Kapal Perang TNI AL
Kolonel Laut Heri Triwibowo (PAKAI KACAMATA dan sedang menunjuk), Komandan Pasukan Perdamaian PBB Asal Banyumas di Libanon. Foto: ist for Radar Banyumas/JPNN.com

Selain itu juga membantu melatih Angkatan Laut Lebanon agar dapat melaksanakan tugasnya. Heri beserta 106 anggota satgas berangkat sebagai duta bangsa dalam misi perdamaian dunia. "Di samping misi perdamaian juga mengemban misi diplomasi yang salah satunya adalah memperkenalkan pariwisata dan kebudayaan Indonesia," tegas alumni SMAN Banyumas itu.

Menghabiskan masa kecilnya di Papringan, Heri memang akrab dengan kesenian ebeg dan kentongan. Apalagi sang ayah yang pada tahun 80-an merupakan seorang penilik kebudayaan atau yang kini dikenal dengan sebutan pamong budaya. Alat-alat kesenian ebeg dan kentongan seperti gamelan, kentong, kostum, topeng, kuda kepang akan diboyong naik kapal.

"Ebeg itu tontonan masa kecil saya di Desa Papringan," ungkapnya.

Rencana mengangkat dan memperkenalkan ebeg dan kenthongan bukan hanya sekadar tekat. Persiapan sudah mulai dilakukan. Di rumah Legono, pamong budaya Dinas Pariwisata Dinporabudpar Banyumas, perlengkapan seni ebeg atau kuda lumping berjajar rapi. 

Mulai dari kuda kepang, topeng pentul hingga alat musik gamelan, seperti kenong dan gong. Sementara tiga, bawahan Heri di Pasukan Garuda, Lettu Laut (KH) M. C. Bayu Murti SPsi, Lettu Laut (P) Rafael Bimantoro dan Kapten Laut (E) Sugiarto ST yang semuanya asli Banyumas, mencoba menggunakan pentul, topeng khas dalam pertunjukan ebeg Banyumasan. Meski sudah terbiasa melihat ebeg saat kecil dulu, ternyata mereka juga baru pertama kali menggunakan pentul. 

Mereka dengan telaten mempelajari alat musik serta gerakan ebeg dan kentongan. Ketiganya memang mendapatkan tugas khusus dari Heri untuk mengenalkan dua kesenian itu pada anggota satgas lain yang kini masih di Surabaya. 

Tidak hanya kesenian Banyumas, kerajinan tangan dari Cilacap dan Pubalingga juga ikut dipromosikan. "Kami membawa kerajinan batik, souvenir kerang, dan tas sabut kelapa. Sedangkan Purbalingga yang dibawa yaitu bulu mata palsu, kuku palsu dan blangkon," kata Heri. 

Menurut Heri, pejabat-pejabat di negara yang nantinya akan disinggahi KRI John Lie-358 menjadi target promosi kebudayaan dan kerajinan yang mereka bawa. 

KOMANDAN KRI John Lie-358, Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo SE. Pria kelahiran Papringan, Banyumas ini bertekad memperkenalkan kesenian khas Banyumas,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News