Masalah Iklim Dunia Turut jadi Sorotan Dalam ASEAN Business and Investment Summit

Di sesi yang sama, Managing Director of the Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) Yuki Yasui menyebut pihaknya memiliki empat strategi pembiayaan untuk mendukung dekarbonisasi ekonomi riil.
Pertama, yaitu mendukung proyek-proyek ramah lingkungan dan perusahaan-perusahaan ramah lingkungan.
Kedua, pembiayaan terhadap perusahaan yang memiliki komitmen pencapaian emisi nol karbon. Ketiga, mendanai transisi perusahaan-perusahaan yang saat ini sedang berupaya melakukan dekarbonisasi.
Terakhir, mendukung pensiun dini aset perusahaan yang tidak ramah lingkungan.
"Dan agar lembaga-lembaga keuangan benar-benar mau membiayai keempat kelompok pembiayaan ini, yang kita miliki adalah kerangka kerja umum yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan dalam implementasinya dan seperti sebuah rencana aksi," sebutnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak swasta diharapkan bisa mendukung penanganan secara keseluruhan dalam mengatasi masalah iklim.
Tentunya dalam mewujudkan hal tersebut harus dilakukan melalui kemitraan dan kolaborasi antar semua stakeholder.(chi/jpnn)
Instuisi keuangan memegang peranan penting dalam mengerahkan modal dari sektor swasta dan menciptakan solusi keuangan bagi negara-negara berkembang.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Prudential dan Standard Chartered Indonesia Meluncurkan PRUIncome Plus
- Sah! Pertamina Resmi Memimpin Clean Energy Task Force-ASCOPE
- Ciputra School of Business Makassar Gelar Pelatihan Pengelolaan Keuangan bagi UMKM