Masalah Perizinan Masih Ruwet, Ratusan Investor Bakal Hengkang

Masalah Perizinan Masih Ruwet, Ratusan Investor Bakal Hengkang
Masalah Perizinan Masih Ruwet, Ratusan Investor Bakal Hengkang. Foto JPNN.com

 ”Terlihat kalau BPM itu tidak menjalankan perannya dengan baik dalam mengawal dan ikut memperlancar perizinan, agar investasi itu jalan sesuai harapan,” tukasnya.

Seharusnya, Renville melanjutkan bahwa BPM mampu untuk bertindak tegas. Caranya dengan memberikan pendampingan kepada para investor.

”Kalau tidak segera mengoptimalkan kinerja, banyak investasi yang lari dari Jatim. Padahal, nilainya itu besar. Sungguh disayangkan jika hal itu akan terjadi. Setelah mengeluarkan izin prinsip, BPM tidak melakukan apa-apa. Ini kan kurang baik. Padahal, Pemprov Jatim, terutama Gubernur Jawa Timur, susah-susah melakukan promosi bahwa investasi di Jatim itu menguntungkan,” ujarnya.

Menurut Renville, BPM harus segera berubah. BPM harus menjalankan peranan sesuai yang diamanatkan undang-undang dan mencari solusi setiap masalah yang timbul menyangkut perizinan.

”Fungsi BPM dalam melakukan kontrol harus diperkuat. Jangan cuma gencar promosi saja, tapi tidak ada hasilnya,” pintanya.

Sayangnya, hingga berita ini ditulis, Kepala BPM Jatim Lili Soleh belum memberikan alasan. Berkali-kali Radar Surabaya (Jawa Pos Group) berusaha untuk menghubungi ponselnya. Namun, yang bersangkutan tak mengangkat untuk menggunakan hak jawabnya. (jan/iku/awa/jpnn)


SURABAYA - Ruwetnya masalah perizinan dan ketidakseriusan seriusnya Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim  berakibat pada ratusan investasi di Jatim


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News