Masalah Perizinan Masih Ruwet, Ratusan Investor Bakal Hengkang

”Terlihat kalau BPM itu tidak menjalankan perannya dengan baik dalam mengawal dan ikut memperlancar perizinan, agar investasi itu jalan sesuai harapan,” tukasnya.
Seharusnya, Renville melanjutkan bahwa BPM mampu untuk bertindak tegas. Caranya dengan memberikan pendampingan kepada para investor.
”Kalau tidak segera mengoptimalkan kinerja, banyak investasi yang lari dari Jatim. Padahal, nilainya itu besar. Sungguh disayangkan jika hal itu akan terjadi. Setelah mengeluarkan izin prinsip, BPM tidak melakukan apa-apa. Ini kan kurang baik. Padahal, Pemprov Jatim, terutama Gubernur Jawa Timur, susah-susah melakukan promosi bahwa investasi di Jatim itu menguntungkan,” ujarnya.
Menurut Renville, BPM harus segera berubah. BPM harus menjalankan peranan sesuai yang diamanatkan undang-undang dan mencari solusi setiap masalah yang timbul menyangkut perizinan.
”Fungsi BPM dalam melakukan kontrol harus diperkuat. Jangan cuma gencar promosi saja, tapi tidak ada hasilnya,” pintanya.
Sayangnya, hingga berita ini ditulis, Kepala BPM Jatim Lili Soleh belum memberikan alasan. Berkali-kali Radar Surabaya (Jawa Pos Group) berusaha untuk menghubungi ponselnya. Namun, yang bersangkutan tak mengangkat untuk menggunakan hak jawabnya. (jan/iku/awa/jpnn)
SURABAYA - Ruwetnya masalah perizinan dan ketidakseriusan seriusnya Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim berakibat pada ratusan investasi di Jatim
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI
- Bank Raya Dukung Skolari Tumbuh dan Mengelola Keuangan Komunitas Lebih Baik
- SP JICT: May Day 2025 Momentum Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Nasional
- Bank Mandiri dan KJRI Penang Gelar Mandiri Sahabatku untuk Memacu Kewirausahaan PMI
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna