Masalah Perizinan Masih Ruwet, Ratusan Investor Bakal Hengkang
jpnn.com - SURABAYA - Ruwetnya masalah perizinan dan ketidakseriusan seriusnya Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim berakibat pada ratusan investasi di Jatim yang terancam gagal.
Dari total 303 investor yang menanamkan modalnya di Jatim selama 2014, hanya sepuluh persen atau sekitar 30 investor yang jalan.
Sisanya tidak jelas dan terancam hengkang ke daerah lain. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi C (bidang keuangan) DPRD Jatim, Renville Antonio.
Menurut politikus Partai Demokrat itu, jumlah investasi di Jatim sebetulnya satu di antara yang terbesar di Indonesia.
Bahkan, pada 2014, jumlah investasi di Jatim mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
”Peningkatannya signifikan, yakni, mencapai 300 persen. Ini terjadi karena gencarnya promosi ke luar,” jelasnya.
Renville menganggap bahwa hal itu sebagai sebuah prestasi yang luar biasa. Sebab, pada 2013, Jatim telah berada pada urutan ketiga.
Prestasi itu masuk dalam kategori penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan nilai investasi mencapai Rp 7,7 triliun. Bahkan, berdasarkan data di Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Jatim, pada 2014, invetasi di Jatim dan telah menyiapkan lahan untuk usaha.
SURABAYA - Ruwetnya masalah perizinan dan ketidakseriusan seriusnya Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim berakibat pada ratusan investasi di Jatim
- Kementerian BUMN Terus Dorong Kemajuan Pegadaian
- Mantap! Fitch Kerek Rating Bank Mandiri Menjadi BBB
- Harga Emas Melonjak Lagi, Naik Tajam Hari Ini
- BRI Masuk '20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan' versi Bloomberg Technoz
- Ini Peran dan Kontribusi Bea Cukai Terhadap Penerimaan Negara & Pengawasan Perdagangan
- Pakar Minta Pemerintah Waspadai Bencana Ekstrem 32 Tahunan