Masih Banyak yang Tersesat karena Kurangnya Literasi
"Kadang yang menyebarkan tidak tahu apakah konten yang disebarkan adalah tidak layak. Tetapi ada jugà yang menyebarkannya dengan sengaja," ujar mantan Wakil Keta AMSI ini.
Motifnya, bebagai macam. Ada motif politik, propaganda dan ada juga karena memang jurnalisme yang buruk. "Ini semua menimbulkan miss communication," ujarnya.
Untuk mengetahui kebenaran informasi publik tidak sulit. "Yang harus dilakukan adalah terkonfirmasinya beberapa pertanyaan, apa, mengapa, siapa, di mana, kapan dan bagaimana sebuah objek itubterjadi," pungkas Wahyu.
Sementara Ketut Yoga Yudhistira, berbagi tentang bagaimana hadirnya "Ko Bisa" dan kedua tentang bagaimana menggunakan medsos dengan baik.
Menurut Yudhistira, mengelola konten media selain aktualisasi data diperlukan kemampuan literasi dan disajikan dengan semanirik mungkin. "Kita di "Ko Bisa" banyak produksi konten edukasi," jelasnya. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Riset menyebutkan masih banyak kalangan masyarakat yang tersesat akibat kurangnya literasi.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Pemerintah Susun Peta Jalan Pembudayaan Listerasi, Lestari Moerdijat Merespons Begini
- Qatar National Library Mengundang 4 Pimpinan Forum TBM DKI, Tampilkan Kegiatan Literasi
- Asuransi Astra Berikan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada Nelayan di Tangerang
- Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI dan 3 Pengurus Tak Menghindari Sanksi
- DK PWI Pusat Klarifikasi Dugaan Oknum Pengurus Menyalahgunakan Dana Hibah BUMN Untuk UKW
- Kronologi 3 Oknum TNI AL Menculik & Aniaya Wartawan di Halsel, KKJ Mengecam