Masinton: Indonesia Gagap Hadapi Pandemi Covid-19

Masinton: Indonesia Gagap Hadapi Pandemi Covid-19
Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu, Jumat (11/8/2017). Foto: Humas DPR

Menurut Masinton, semuanya masih ditangani secara normal. Padahal, lanjut dia, seperti yang dikatakan Presiden Jokowi kondisi sekarang sudah extraordinary.

Sehingga presiden sudah terbitkan perppu, siap keluarkan regulasi mempercepat atau mengakselerasikan penanganan pandemi, baik dalam perekonomian maupun aspek membantu masyarakat. "Namun ternyata kok lambat. Itulah realitasnya," kata dia.

Masinton melihat ini bukan karena buah kompromi dalam penyusunan kabinet. Karena itu, ia mengatakan, siapa pun menterinya maupun presidennya, kalau negara tidak buat satu skema besar, semacam satu langkah manajemen kedarurtan dalam siatusi yang tidak diduga sebelumnya, pasti berantakan seperti ini. "Kita anggap semuanya normal, padahal tidak normal," ungkapnya.

Karena itu, Masinton juga sependapat pentingnya paket undang-undang penataan otonomi daerah. Sebab, kata dia, selama ini penanganan antara pusat dan derah tidak sinkron.

"Kenapa, karena ada satu hal yang memang terlupa sebagai pembuat regulasi. Kita lupa ketika awal reformasi, semangat sentralisasi semuanya kita tuangkan dalam konsep desentralisasi yang kita tidak hitung ketika dalam situasi darurat," kata dia.

Padahal, ia berujar, dalam situasi darurat penanganannya haruslah sentralistik. Pemerintah daerah harus sejalan dengan pusat. "Kadang pusat mengatakan A, daerah menerjemahkannua B," tegasnya.

Menurut dia, dalam paket UU Otda nanti, harus juga menghitung ketika dalam situasi force majeure. "Dalam situasi normal memang pembagian kewenangan dalam desentralisi itu perlu. Namun dalam sitausi darrurat penaganan harus sentralistik," pungkasnya. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Politikus Partai Demokrasi Perjuangan Masinton Pasaribu menilai wajar Presiden Joko Widodo alias Jokowi marah kepada jajarannya terkait penanganan pandemi Covid-19.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News