Maskapai Penerbangan Indonesia Sepakat Turunkan Tarif Penerbangan Domestik

"Ironis sekali kan kalau warga Indonesia malah memilih berwisata ke LN karena tarif pesawatnya lebih murah." tukas Tulus Abadi.
Selain itu YLKI juga menilai Kementerian Perhubungan perlu mengatur besaran tarif bagasi berbayar oleh maskapai Low Cost Carier (LCC) yang baru-baru ini disetujui untuk meniadakan layanan bagasi gratis.
Agar besaran tarif yang diberlakukan maskapai juga melampaui batas tarif pesawat dengan kategori medium service.
Kenaikan tarif tidak wajar
Sementara itu, sejumlah konsumen berharap dengan terbitnya kesepakatan penurunan tarif oleh maskapai nasional ini, harga tiket akan kembali normal ke tarif sebelum periode libur Natal dan Tahun Baru.
Seperti disampaikan warga Bekasi, Jawa Barat, Pantas Panjaitan. Pegawai BUMN ini rutin pulang ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara untuk menengok ibunya.
"Sampai Minggu Sore (13/1/2019), saya cek harga tiket Jakarta - Medan dengan maskapai Citilink, masih belum berubah, masih hampir 2 juta rupiah. Ini naiknya hampir 3 kali lipat, karena sebelumnya tarifnya kisarannya 700 ribu," katanya.
Pantas menambahkan jika ingin mendapat tiket pesawat ke kota kelahirannya dengan kisaran harga dibawah Rp 1 juta rupiah, ia harus memilih rute penerbangan luar negeri dan transit di Singapura atau Malaysia.
Namun dengan konsekwensi waktu tempuh yang lebih lama.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina