Masker Dinilai Lebih Efektif Cegah Penularan Virus saat Naik Ojol

Seperti diketahui, Grab dan Ojek membagikan sekat pelindung secara gratis kepada mitranya untuk mencegah penyebaran virus corona.
Namun, sekat pelindung pada ojol tidak disarankan. Menggunakan face shield lebih direkomendasikan karena selain memenuhi aspek keamanan, juga tetap menjaga protokol kesehatan.
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, penggunaan sekat pelindung berupa material sebentuk mika tidak efektif.
Terlebih sekat yang membatasi antara pengemudi dengan penumpang itu berukuran cukup lebar.
"Selain karena kendaraan bergerak, tentu jadi mengganggu kerja pengemudinya. Memang untuk udara statis, sekat jadi efektif. Tapi kendaraan ini bergerak. Jadi tidak efektif,” ujar Sony melalui keterangannya.
Ia menilai, sapuan angin ketika sepeda motor berjalan, terlebih dalam kecepatan cukup tinggi, bisa membahayakan. Dengan demikian, aspek keamanan tidak terpenuhi dalam hal penggunaan sekat pelindung itu.
"Toh, droplet (cairan yang bisa menularkan virus) itu keluar dari depan dan bukan dari belakang. Sekat pelindung tidak efektif dan berbahaya untuk keseimbangan motor,” tegasnya.(jlo/jpnn)
Masker tetap menjadi solusi terbaik saat beraktivitas, termasuk saat menggunakan ojek onlina (ojol).
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Pakai Jaket Ojol, OTK Tembak Mati Pengunjung Tempat Hiburan Malam
- Ekonom Respons soal Wacana Ojol jadi Karyawan Tetap
- Pengemudi Daring Ingin Potongan Aplikator Turun Jadi 10 Persen, Adian Siap Memperjuangkan
- Masyarakat Rela Antre Demi Beras Murah di Kampus UTA45 Jakarta
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga