Massa Aksi Bela Islam Mau Menginap di DPR, Tapi Gerbang Tertutup Rapat

Massa Aksi Bela Islam Mau Menginap di DPR, Tapi Gerbang Tertutup Rapat
Massa Aksi Bela Islam Mau Menginap di DPR, Tapi Gerbang Tertutup Rapat

jpnn.com - JAKARTA - Janji pimpinan DPR untuk menjadikan Kompleks Parlemen sebagai tempat menginap massa Aksi Bela Islam 2 ternyata tak sepenuhnya terwujud. Sebab, pintu gerbang Kompleks Parlemen justru tertutup rapat bagi massa yang baru saja sampai setelah beraksi dari depan Istana Negara, Jumat (4/11).

Sebagaimana diberitakan JawaPos.Com, gerbang belakang DPR tertutup rapat bahkan dirantai. Kalaupun dibuka, hanya mobil milik kepolisian dan TNI yang boleh masuk.

Sejumlah awak media pun tidak diperkenankan masuk. Penjagaan ketat terlihat dengan adanya barikade personel Brimob dengan tameng berdiri di dalam gerbang DPR.

Sementara massa aksi yang sebagian besar dari Front Pembela Islam (FPI) semakin banyak. Tertutup rapatnya Kompleks Parlemen sangat bertolak belakang dengan pernyataan sejumlah pimpinan yang berkantor di gedung wakil rakyat itu.

Sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan akan mengupayakan agar para demonstran diperkenankan menginap di Kompleks Parlemen. Hanya saja, katanya, hal itu mesti dikoordinasikan dengan Sekretariat Jenderal DPR.

"Kita bicarakan dengan pimpinan dewan yang lain. Kita bicarakan dengan sekjen, bagaimana jalan keluarnya untuk mengatispasi hal itu. Bisa saja kita ada masjid, bisa menampung sebagian demonstran," tuturnya,  Kamis (3/11).

Hal serupa juga disampaikan Ketua MPR Zulkifli Hasan.  "Ini rumah rakyat. Kenapa harus dipersulit kalau untuk istirahat, duduk di sini," tegasnya.(dna/JPG)

 


JAKARTA - Janji pimpinan DPR untuk menjadikan Kompleks Parlemen sebagai tempat menginap massa Aksi Bela Islam 2 ternyata tak sepenuhnya terwujud.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News