Massa Cabup Tolikara Mengamuk di Kemendagri, Ini Akibatnya

Massa Cabup Tolikara Mengamuk di Kemendagri, Ini Akibatnya
Petugas Pamdal Kemendagri digotong akibat menjadi korban amuk massa kelompok pendukung salah satu pasangan calon bupati Tolikara yang menggelar aksi di Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (11/10). Foto: Ken Girsang/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) merilis sejumlah kerusakan dan korban akibat serangan mendadak sekelompok massa pengunjuk rasa yang diduga pendukung salah satu pasangan calon bupati Tolikara, Papua. Akibat serangan itu, ada pegawai Kemendagri yang terlika sehingga dilarikan ke rumah sakit.

"Korban luka ada satu orang yang terluka parah di bagian kepala (diduga akibat lemparan batu,red). Sudah dilarikan ke rumah sakit," ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Sumarsono di kantornya, Rabu (11//10) petang. 

Korban merupakan salah seorang petugas pengamanan dalam (Pamdal) Kemendagri. Selain itu, ada juga kamerawan MNC TV mengalami luka. Kameranya juga hancur.

Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Soedarmo juga menjadi korban. Pensiunan TNI dengan pangkat terakhir mayor jenderal itu mengalami luka ringan.

Kerusakan lain yang tercatat adalah empat mobil minivan. Sebuah bus Kemendagri juga rusak akibat kacanya hancur.

“Kaca-kaca jendela beberapa bangunan juga rusak. Sementara untuk pot bunga ada sembilan pot yang berantakan," ujar Sumarsono. 

Massa yang melakukan tindak anarkistis diduga pendukung calon Bupati Jhon Tabo-Barnabas Weya yang mengatasnamakan Barisan Merah Putih Tolikara. Pasangan itu sebelumnya menggugat hasil Pilkada Tolikara ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Namun, MK menolak gugatan itu. Massa yang tak puas lantas mendesak Kemendagri membatalkan putusan MK.

Massa pendukung salah satu pasangan calon bupati Tolikara mengamuk di Kemendagri, Jakarta Pusat. Akibatnya sejumlah pegawai Kemendagri jadi korban.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News