Master Melon

Oleh Dahlan Iskan

Master Melon
Dahlan Iskan.

"Mahalnya harga rumah itu akibat kerakusan pengusaha real estate. Mereka cari untung terlalu besar," tulis koran itu.

Tudingan itu langsung mengarah ke Li Ka-shing. Pengusaha real estate terbesar di sana. Nama Li Ka-shing terang-terangan ditulis di situ.

"Seharusnya Pemerintah Hong Kong mencabut hak atas tanah yang telah diberikan ke Li Ka-shing," kata Harian Rakyat.

Sikap koran seperti itu dipercaya sebagai sikap pemerintah Tiongkok.

"Ambil tanah-tanah itu. Bangun perumahan rakyat".

Sengatan pada konglomerat terbesar Hong Kong itu langsung menimbulkan rumor hebat. Bahwa diam-diam Li Ka-shing mendukung demo. Bahwa hubungan Li Ka-shing dengan Pemerintah Tiongkok lagi kurang baik.

Sebenarnya itu sudah bisa dibaca sejak tahun lalu. Setidaknya, saya membacanya begitu.

Ups, bahkan sebenarnya sejak dua tahun lalu.

Saya harus menulis ini. Tentang Li Ka-Shing --orang terkaya di Asia itu. Konglomerat terbesar dari Hong Kong itu. Yang umurnya sudah 91 tahun itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News