MasterChef Australia dan Pendidikan Indonesia

Persaingan yang tidak sehat sangat kental dirasakan di acara MasterChef Indonesia. Hal inilah yang membuat kultur kita mempercayai bahwa kompetisi dan kolaborasi selalu ada di kutub yang berbeda.
Belajar dari acara MasterChef Australia dan berangkat dari apa yang diungkapkan John Dewey dalam bukunya School and Social Change, saya meyakini bahwa institusi sekolah akan mampu menciptakan generasi baru Indonesia, yang juga warga dunia.
Sekolah mampu memberi ruang pada anak-anak untuk menghargai dirinya dan orang lain, untuk dapat ‘menang tanpa merendahkan’ seperti kata pepatah Jawa ‘menang tanpo ngasorake’.
*Tulisan ini adalah pendapat pribadi. Novi Candra adalah Dosen Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta yang sekarang sedang melanjutkan pendidikan doktoral di School of Population and Global Health di University of Melbourne.
Kompetisi memasak MasterChef Australia yang baru berakhir penayangannya Senin (27/7/2015), menarik perhatian warga Indonesia di Australia. Pasalnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan