Masuk Asrama, Calon Jemaah Haji Kena Skrining Hepatitis
Lalu, pemeriksaan fisik seperti kondisi kornea mata dan wawancara. ''Kami lakukan sebaik mungkin agar potensi hepatitis A menular bisa dihindari," ujarnya saat memimpin langsung proses skrining tersebut.
Budi mengatakan bahwa aktivitas di Tanah Suci membuat jamaah cepat lelah. Kondisi itu dikhawatirkan bisa berpengaruh terhadap imunitas. Nah, jika terpapar hepatitis, mereka dikhawatirkan bisa menularkan ke yang lain.
BACA JUGA : Waspada, Wabah Hepatitis Sudah Menyerang Wilayah Ini
Satu per satu CJH dipanggil. Lantas, mereka diberi beberapa pertanyaan tentang aktivitas sehari-hari.
Mulai jenis air yang digunakan, ke mana terakhir pergi, hingga riwayat penyakitnya. Hal itu bertujuan untuk memastikan apakah mereka pernah berinteraksi dengan penderita hepatitis atau mengonsumsi air yang tercemar. Misalnya, yang dijual dengan gerobak dorong.
Lantas, sampel darah diambil dan diperiksa langsung di lokasi dengan rapid test. Setelah setengah jam, hasil tes diketahui.
Dilanjutkan pemeriksaan fisik seperti pupil dan telapak tangan. "Paling mudah kalau terkena hepatitis, matanya berwarna kuning," ujar Budi.
Sosialisasi soal perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS) juga diberikan. Ada pula jemaah yang berinisiatif untuk membawa hand sanitizer dan dibagikan kepada jamaah yang lain.
Petugas melakukan pemeriksaan intensif untuk calon jemaah haji dari tempat yang sedang terkena wabah hepatitis.
- Menag Yaqut: 241 Ribu Jemaah Haji Indonesia Akan Diberangkatkan Tahun Ini
- HNW Kembali Tolak Kenaikan Biaya Haji Tahun 2024
- Hepatitis Habis
- Adib Menilai Dugaan Calon Jemaah Haji Berangkat Tanpa Antrean Perlu Diinvestigasi
- Jemaah Haji yang Hilang di Arafah Ditemukan Meninggal Dunia
- Arab Saudi Beri Kesempatan Jemaah Haji Indonesia Pulang Lebih Dahulu, Ini Mekanismenya