Masuk Hutan Lebat, Baku Tembak Tengah Malam, Pembunuh Sadis Keok

Masuk Hutan Lebat, Baku Tembak Tengah Malam, Pembunuh Sadis Keok
Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

“Pukul 23.30 Wita, malam itu tim mulai masuk hutan yang menjadi target operasi, dan penyergapan di pondok tempat persembunyian SR, AD, NR, dan IR. Penyergapan di TKP ini dilakukan sekira pukul 01.30 Wita (21/8). AD meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Panglima Sebaya,” beber Aldi.

AD dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan dan hendak melukai petugas saat akan dibekuk, SR dan IR berhasil dibekuk tanpa perlawanan. Sedangkan, satu tersangka berinisial NR berhasil kabur saat akan dibekuk. 

Saat itu tim berupaya mengejar pelaku, sembari melanjutkan perjalanan menuju pondok lain yang berjarak 10 kilometer dari pondok TKP pertama.

Tim tiba di pondok di TKP kedua pukul 02.45 Wita, dan ternyata ada tersangka SI dan RB. Sebelum membekuk keduanya, tim harus bertaruh nyawa, kontak senjata tak terhindarkan. 

Dua tersangka tersebut membekali diri dengan senjata rakitan sejenis shotgun. Sekira 30 menit baku tembak, SI dan RB berhasil dilumpuhkan. Dan didapati fakta, SI meninggal karena luka tembak dan RB mengalami luka tembak di betis sebelah kiri.

“Pelaku yang tertembak berhasil dievakuasi keluar TKP, dan tiba di Polsek Long Ikis pukul 12.30 Wita (21/8). Dari hasil operasi ini diamankan sejumlah barang bukti seperti dua pucuk senjata api rakitan, dua bilah senjata tajam sejenis mandau, empat parang, dua buah bilah raut, dan dua unit senter,” kata Aldi.

Aldi bertutur bahwa malam penyergapan penuh dengan drama. Beberapa personel tampak sesekali berdoa saat memasuki hutan. Untungnya, tak ada personel yang terluka dalam operasi tersebut. 

“Tersangka yang meninggal saat itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Panglima Sebaya untuk menjalani autopsi, dan yang tertembak dirawat intensif. Dan untuk pelaku yang kabur dalam penyergapan (NR), sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) atau buron kepolisian,” tandasnya. (war/k1/sam/jpnn) 

TIM yang dibentuk kepolisian, terdiri dari 30 personel terbaik, diberi tugas memburu kawanan penjahat mutilasi yang menewaskan Gamali alias Daeng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News