Masuk Pekan Keempat Karantina Nasional, Jumlah Kematian di Prancis Sangat Miris

Masuk Pekan Keempat Karantina Nasional, Jumlah Kematian di Prancis Sangat Miris
Seorang pelanggan (kiri) yang mengenakan masker mencegah terjankiti virus corona COVID-19, berjalan memasuki sebuah pasar swalayan di Arlington, Virginia, AS, Sabtu (4/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Xinhua/Liu Jie/pras.

jpnn.com, PARIS - Jumlah kematian akibat wabah virus corona COVID-19 di Prancis mencapai lebih dari 10.000 orang.

Angkah tersebut menjadikan Prancis sebagai negara keempat yang melangkahi ambang batas setelah Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Tingkat kenaikan jumlah kematian juga terus bertambah pada Selasa untuk hari kedua berturu-turut, berdasarkan data resmi.

Menteri Kesehatan Jerome Salomon saat konferensi pers mengatakan pandemi masih terus meluas di Prancis, yang kini memasuki pekan keempat karantina wilayah nasional, yang berupaya menekan penyebaran virus.

Namun ia menyebutkan jumlah kasus serius COVID-19 yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) hanya naik 0,8 persen dalam 24 jam terakhir, hari kedelapan di mana tingkat ini melambat secara beruntun.

"Perlunya menemukan tempat (ICU) baru tidak begitu mendesak. Namun keseimbangan pasien tambahan yang membutuhkan perawatan masih positif, yang menandakan pandemi masih meluas," kata Salomon.

Sebelumnya pada Selasa, Italia, negara dengan jumlah kematian tertinggi yakni 17.127 kematian, melaporkan penurunan harian jumlah pasien ICU hari keempat secara berturut-turut.

Prancis mengawasi tetangganya tersebut, yang menerapkan karantina wilayah nasional pada 9 Maret, untuk mengevaluasi efisiensi langkahnya sendiri.

Jumlah kematian di Prancis akibat pandemic virus corona COVID-19 sudah mencapai lebih 10 ribu orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News