Masyaallah, Covid-19 Merajalela di Pondok Pesantren

Masyaallah, Covid-19 Merajalela di Pondok Pesantren
Ilustrasi swab test COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SUKABUMI - Klaster pondok pesantren menjadi penyumbang terbesar kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Hal ini diketahui setelah salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menjadi klaster corona awal pekan ini.

"Kasus Covid-19 bertambah 291 orang, dari jumlah tersebut 284 pasien berasal dari klaster salah satu ponpes di Kecamatan Cibadak," kata tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Senin (9/11).

Penambahan kasus coronavirus di Kabupaten Sukabumi ada enam kasus dan seluruhnya laki-laki yang kontak erat dengan pasien positif sebelumnya yang berasal dari Kecamatan Surade, Cisolok, Palabuhanratu, Caringin dan Kalapanunggal.

Kemudian seorang perempuan berusia 55 tahun berasal dari Kecamatan Sukaraja, namun tidak ada riwayatnya. Selanjutnya sebanyak sebanyak 284 laki-laki berusia rata-rata 14-18 tahun berasal dari Kecamatan Cibadak yang merupakan klaster ponpes.

Menurut Yulia, klaster ponpes menjadi perhatian khusus karena hingga saat ini pemeriksaan usap (swab) masih terus dilakukan kepada guru, santri dan warga ponpes lainnya.

Satgas Covid-19 juga tengah menelusuri penyebab terjadinya penularan massal coronavirus di satu ponpes tersebut, dan tidak tertutup kemungkinan ada penambahan kasus baru karena beberapa hasil pemeriksaan usap belum keluar.

Sejauh ini, santri yang terkonfirmasi positif terinfeksi sudah melakukan isolasi secara mandiri dengan pengawasan dan pemantauan ketat dari instansi terkait. Untuk sementara aktivitas mereka dibatasi.

Dari 291 penambahan kasus baru Covid-19, 284 pasien berasal dari klaster pondok pesantren.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News