Masyarakat Harus Saling Memaafkan, tetapi Negara Juga Wajib Hadir

“Saya sangat sepakat dengan para pemuka agama dan tokoh masyarakat yang menyatakan perdamaian dan saling memaafkan. Namun negara juga harus hadir untuk menciptakan kenyamanan dan kesetaraan beragama dan berbudaya di antara sesama warga negara,” kata Martin.
Lebih lanjut Martin mengatakan agar negara juga melakukan peran preventif. “Bibit-bibit yang mengeksploitasi sentimen suku, agama dan ras sejak awal harus dipadamkan. Jangan ada pembiaran sehingga membesar,” ujar Martin.
“Bila terjadi pelanggaran hukum, negara juga harus menciptakan kesetaraan perlakuan kepada siapapun dan dari kelompok manapun. Hal ini untuk menghindari kesan bahwa ada perbedaan perlakuan antarkelompok masyarakat,” pungkas Martin Manurung. (dil/jpnn)
Persatuan Indonesia kembali diuji dengan beberapa kejadian bernuansa SARA yang membuat kegaduhan sesama anak bangsa.
Redaktur & Reporter : Adil
- Dukungan PT Advance Medicare Corpora Wujudkan Pelayanan Medis THT di Sorong
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan
- 5 Berita Terpopuler: Perkembangan Terbaru RPP Manajemen ASN, Masih Misterius, Ada Kata Insyaallah
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Tutup Kegiatan RBN NasDem, Surya Paloh Minta Anak Muda Berjuang Bangun Bangsa
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi