Mata Berkaca-kaca, Cecep Cerita soal Firasat Musibah Longsor

Mata Berkaca-kaca, Cecep Cerita soal Firasat Musibah Longsor
Evakuasi longsor di Jalan Raya Puncak Bogor terkendala cuaca hujan dan berkabut. Foto: Sofyansyah/Radar Bogor/JPNN.com

Karena medan yang sulit dan cuaca yang tidak memungkinkan, proses evakuasi dihentikan sekitar pukul 18.00 dan akan dilanjutkan pagi ini.

Mereka yang masih dinyatakan hilang adalah satu keluarga Asep Tajuddin. Yakni sang istri, Nani (30), dan keempat anak mereka: Alan (17), Adit (9), Aldi (8), dan bayi Aurel (2).

Sementara 19 jiwa terdampak longsor kini terpaksa mengungsi ke kerabat atau rumah tetangga yang lebih aman.

''Proses evakuasi menemui kesulitan karena medan yang berat dan cuaca hujan di pematang sawah. (Korban) terus dalam pencarian,'' tegas Andi.

Asep Tajuddin (42), suami dan ayah para korban tak menduga longsor besar bisa menimbun kediamannya hingga rata dengan tanah.

''Anak saya empat, dan istri saya belum ditemukan. Rumah habis,'' tutur Asep kepada Radar Bogor tadi malam, di kediaman kerabat, tak jauh dari lokasi longsor.

Asep mengaku pasrah dan ikhlas atas apa yang terjadi sebagai kehendak tuhan. Namun ia berharap masih ada keajaiban dan keluarganya dapat ditemukan dalam kondisi selamat. Pun jika tidak, ia berharap pemertintah bergegas menemukan jenazah istri dan keempat anaknya.

''Kalau memang keluarga saya sudah meninggal, agar segera ditemukan jenazahnya. Itu harapan saya,'' tuturnya.

Bencana tanah longsor di Cijeruk, Bogor, memutus jalur KA Sukabumi-Bogor dan menimbun tiga rumah beserta penghuninya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News