Mata Hari...Intelijen Kawakan Perang Dunia I itu Putri Jawa?

Mata Hari...Intelijen Kawakan Perang Dunia I itu Putri Jawa?
Potret Mata Hari dan beritanya dieksekusi mati termuat di halaman utama koran Le Petit Parisien, edisi 16 Oktober 1917. Foto: Public Domain.

Di Paris, janda cantik itu hidup bergelimang harta. Bergaul dengan kalangan sosialita. Keliling Eropa dan terlibat kencan dengan  pejabat dan para petinggi militer dari sejumlah negara. Sederet nama juragan kaya jatuh ke pelukannya.

Di antaranya Emile Etienne Guimet, jutawan dari Lyon pemilik Musee Guimet, tempat Mata Hari "pertama terbit" di Barat.

Spionase

Paris, 24 Juli 1917. Palais de Justice, gedung kehakiman Paris penuh sesak hingga halaman. Massa berkerumun menyaksikan pengadilan Mata Hari. 

Penari yang kini sudah jadi simbol seks terkemuka itu dituding terlibat spionase di tengah kecamuk Perang Dunia Pertama. 

"Koneksi internasional saya berkaitan dengan pekerjaan saya sebagai penari. Tidak lebih dari itu. Karena saya tidak tahu apa itu mata-mata," tulis Mata Hari dalam suratnya untuk Konsulat Belanda di Paris. 

Kepada interogatornya, ia pun sempat menulis sepucuk surat:  

Ada sesuatu yang saya harap bisa jadi bahan pertimbangan Anda, bahwa Mata Hari dan Madame Margaretha Zelle Macleod adalah dua wanita yang sangat berbeda. 

PERMULAAN abad 20 ada penari erotis terkenal sejagat. Namanya Mata Hari. Dalam petualangannya di Eropa, ia mengaku putri dari Jawa. Sejarah menggadang-gadang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News