Mau Mudik Lewat Pantura? Waspadai Satu Hal Ini

jpnn.com - JAKARTA - Para pemudik Lebaran yang akan melintasi jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa perlu mewaspadai hal satu ini. Belakangan, rob atau banjir akibat pasang air laut kerap melanda jalur terpenting di Pulau Jawa itu.
Menurut Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Agung Budi Maryoto, pemudik yang menggunakan kendaraan sendiri sebaiknya memperhatikan dan menganalisis jalur di Jawa Tengah yang akan dilewati. Menurutnya, pemudik bisa memanfaatkan perangkat di telepon pintar sebelum melintas.
"Jawa Tengah kan ada rob. Dan rob harus diwaspadai. Semua bisa mengunakan Android dan membaca berita seputar jalur mudik," kata Agung di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/6).
Agung menjelaskan, ancaman bencana tidak hanya di Jalur Pantura. Sebab, di sisi selatan Jawa di Jawa Tengah pun juga ada ancaman bencana alam.
Agung kantas menyebut bencana tanah longsor di Purworejo belum lama ini. Longsorannya sempat menutup jalur yang biasa dilintasi pemudik.
"Tapi sudah ada pengalihan arus di Purworejo yang ada longsor itu. Kita harapkan semoga jalur tersebut bisa segera dipakai," tambah Agung.
Selain itu, papar Agung, Korlantas membuka layanan khusus saat arus mudik. Yakni dengan membuka jalur telepon 9119. Nomor itu tersambung langsung dengan kantor kepolisian terdekat.
"Misalnya saya di Nagreg (di Kabupaten Bandung, red), kemudian minta tolong ke 9119 langsung Polsek Nangreg yang angkat telepon. Jadi lebih dekat pelayanannya selama Operasi Ramadania," tegasnya.(mg4/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sebanyak 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Siap Berangkat ke Tanah Suci
- Seludupkan Narkoba dari Malaysia di Pakaian Dalam, Nenek 62 Tahun Ditangkap
- Akademisi Nilai Dominasi TKA China Picu Kekhawatiran di Tengah Investasi RRC
- KPK Sita 14 Bidang Tanah Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Jalan Tol Trans-Sumatera
- Versi Kepala BGN, Masalah Keracunan Setelah Menyantap MBG Akibat Urusan Teknis
- Ini Cara Pertamina Mendorong Pekerja Menjadi Role Model Dekarbonisasi