Mau Voting
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
"Saya tidak pernah berniat seperti itu. Saya kenal pribadi beliau. Saya tidak akan ambil putusan sepihak. Saya tidak memutuskan tanpa negosiasi," ujar Anwar.
Al-Bukhar adalah konglomerat terbesar ke-15 di Malaysia. Nama perusahaannya: Padiberas Nasional Berhad (Bernas). Ia menguasai 30 persen distribusi beras nasional.
Awalnya, tahun 1970-an, Malaysia punya National Padi and Rice Board. Semacam Bulog. Lalu beralih menjadi milik Al-Bukhar.
Kini Al-Bukhar berumur 70 tahun. Kekayaannya sekitar Rp 70 triliun.
Begitu banyak isu negatif ditujukan kepada Anwar. Tapi Anwar tidak pernah berpikir menghindari suara rakyat.
Meski raja sudah mengatakan jabatan Anwar sah secara hukum, tetap saja Anwar akan minta persetujuan DPR.
Maka minggu depan ini udara politik di Malaysia masuk ke pancaroba. Panas dan dingin bisa tiba-tiba berganti.
"Kalau memang saya kalah di DPR nanti, apa boleh buat. Saya ikut kehendak rakyat," kata Anwar.
Mungkin Raja Malaysia masygul. Kalau dilakukan voting, jangan-jangan Anwar Ibrahim kalah. Lalu perpolitikan Malaysia kacau lagi. Pemilu lagi.
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Liburan Wu-Yi
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Barong Bola
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit