Maute Mampu Memberikan Perlawanan, Dari Mana Senjata Mereka?
Pemerintah Filipina memasukkan mereka dalam daftar klan Maute hanya karena mereka memiliki nama keluarga yang sama, yaitu Maute dan Bandrang.
Padahal, mereka sama sekali tidak memiliki hubungan dengan dua bersaudara Maute yang membentuk kelompok militan di Marawi dan sekitarnya. Satu di antara 18 orang tersebut adalah bayi laki-laki yang masih berusia 2 tahun.
Mayoritas orang yang dilabeli klan Maute itu adalah pebisnis. Mereka tidak boleh ke luar negeri. Padahal, orang-orang tersebut berencana pergi ke Arab Saudi untuk umrah.
’’Mereka adalah orang yang taat hukum. Kejahatan mereka hanya karena nama keluarganya adalah Maute,’’ ujar Direktur Komisi Nasional Muslim Filipina (NCMF) Wilayah Luzon Selatan Dalomilang Parahiman. (Reuters/Philstar/Inquirer/sha/c5/ttg)
Pemerintah Filipina mengklaim sudah mulai mampu mengendalikan situasi di Kota Marawi. Selain sudah menguasai 90 persen wilayah ibu kota Provinsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Kutuk Serangan Teroris di Moscow, Kepala BNPT: Terorisme Ancaman Serius Terhadap Perdamaian Dunia
- 60 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Gedung Crocus Rusia