Maute Mampu Memberikan Perlawanan, Dari Mana Senjata Mereka?
Kelompok-kelompok itulah yang bernegosiasi dengan Maute, termasuk para pemuka agama Islam.
Selasa (30/5) video Suganob yang meminta AFP menghentikan penyerbuan beredar di dunia maya. Menurut dia, Maute masih menyandera lebih dari 200 orang lainnya.
Versi Padilla, video itu hanyalah propaganda Maute agar AFP mundur. Militer tengah meneliti keaslian video tersebut.
’’Propaganda dari musuh itu indikasi bahwa mereka tersudut. Mereka berada di area di mana mereka tidak akan bisa keluar hidup-hidup kecuali menyerah,’’ tegasnya.
Pemerintah mengklaim sudah menguasai sekitar 90 persen wilayah Marawi. Hanya beberapa desa yang masih dikuasai kelompok Maute di kawasan yang mayoritas warganya muslim itu.
AFP mengungkapkan, Maute bisa memberikan perlawanan selama berhari-hari karena dibantu para penjahat yang mereka bebaskan dari tahanan.
Selain itu, Maute mengambil berbagai senjata milik pemerintah dari kantor polisi, penjara, dan kendaraan tempur yang mereka ambil alih.
Sementara itu, 18 orang mendatangi Badan Penyelidikan Nasional (NBI) Filipina kemarin. Mereka ingin membersihkan nama mereka.
Pemerintah Filipina mengklaim sudah mulai mampu mengendalikan situasi di Kota Marawi. Selain sudah menguasai 90 persen wilayah ibu kota Provinsi
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Kutuk Serangan Teroris di Moscow, Kepala BNPT: Terorisme Ancaman Serius Terhadap Perdamaian Dunia
- 60 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Gedung Crocus Rusia