Mayjen Gabriel Lema Pengin Papua Barat Bebas dari Buta Aksara, Kerahkan Prajurit TNI

Mayjen Gabriel Lema Pengin Papua Barat Bebas dari Buta Aksara, Kerahkan Prajurit TNI
Panglima Kodam Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema meninjau tempat belajar literasi anak-anak di Kampung Bakaro Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari Papua Barat, Selasa (31/5/2022). (ANTARA/HANS ARNOLD KAPISA)

jpnn.com, MANOKWARI - Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen Gabriel Lema mengatakan prajurit TNI Kodam Kasuari selain menjalankan tugas pokok sebagai patriot pembela rakyat, juga akan turut mengabdi mencerdaskan generasi bangsa dari belenggu buta aksara di masing-masing teritori penugasan. 

Jenderal bintang dua itu pun memastikan prajurit TNI Kodam VIII/Kasuari siap membantu pemerintah mengentaskan buta aksara di seluruh wilayah itu, hingga pelosok Provinsi Papua Barat. 

Dia menegaskan Papua Barat sebagai bagian yang utuh dalam NKRI harus bebas dari buta aksara. Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan komitmen bersama semua pihak mencari solusi mengentaskan buka aksara yang dimulai dari anak-anak usia dini. 

"Pengentasan buta aksara menjadi tugas dan komitmen kita bersama guna memastikan kehidupan bangsa dan negara tetap baik, mulai dari sekarang sampai ke depannya," ujar Mayjen TNI Gabriel Lema pada acara pencanangan buta aksara di Pantai Bakaro, Distrik Manokwari Timur, Manokwari, Papua Barat, Selasa (31/5). 

Jenderal bintang dua itu mengajak organisasi kemasyarakat (ormas) bidang pendidikan, perempuan dan anak, hingga lembaga masyarakat adat (LMA) di Papua Barat dapat menyisipkan satu program pengentasan buta aksara melalui perkenalan literasi dasar kepada anak-anak usia dini, sesuai kearifan lokal masing-masing daerah.

"Kita perlu mendorong keterlibatan seluruh pihak dalam mendukung program pengentasan buta aksara di saat negara dan pemerintah memiliki keterbatasan kemampuan dalam menjangkau dan melayani masyarakat, terutama dalam pelayanan pendidikan," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, untuk menjawab tantangan pengentasan buta aksara, seluruh babinsa dan prajurit yang terlibat sebagai guru, baik di jajaran Kodim maupun satgas yang sedang bertugas di wilayah Papua Barat, dibekali metode mengajar anak-anak.

"Setelah pembekalan, para babinsa dan prajurit yang terpilih sebagai guru akan memberikan ilmunya kepada anak-anak di wilayah tugasnya masing-masing, termasuk memberikan pengajaran di sekolah Minggu di Gereja nantinya," pungkas Mayjen TNI Gabriel Lema. (antara/jpnn)

Mayjen TNI Gabriel Lema menegaskan Papua Barat sebagai bagian NKRI harus bebas dari buta aksara. Dia menegaskan prajurit TNI siap membantu pemerintah.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News