Mayjen TNI Gabriel Lema: Saya jadi Begini karena Makan Beras Polisi

Mayjen TNI Gabriel Lema: Saya jadi Begini karena Makan Beras Polisi
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema menyalami para perwira dan anggota Polres Teluk Wondama. (ANTARA/HO-Zack Tonu B)

jpnn.com, WASIOR - Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari Mayor Jenderal Gabriel Lema menegaskan sinergitas antara TNI dan Polri jangan hanya sebatas slogan, namun harus diwujudkan dalam setiap tugas dan pelayanan setiap hari.

Hal itu disampaikan Mayjen Gabriel saat melakukan kunjungan ke Polres Teluk Wondama di sela-sela menutup kegiatan TMMD di Kabupaten Teluk Wondama.

"Saya bersama kapolda selalu mengatakan bahwa sinergi TNI-Polri bukan hanya terletak pada slogannya saja, tetapi lebih jauh daripada itu ada rasa memiliki, ini yang paling penting. Arti sinergi TNI-Polri yaitu rasa saling memiliki, rasa saling menyayangi, saling berbagi dan saling mendukung," kata Mayjen Gabriel di Wasior, Jumat.

Mayjen Gabriel mengaku memiliki hubungan khusus dengan institusi Polri lantaran mendiang ayahnya merupakan seorang anggota Korps Bhayangkara dengan pangkat terakhir Ajun Inspektur Polisi Satu alias Aiptu.

"Saya jadi begini karena makan beras polisi. Saya anak polisi. Ayah saya meninggal dengan pangkat Aiptu," ucap Mayjen Gabriel yang merupakan putra asli Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pangdam memotivasi personel Polres Wondama untuk terus semangat mengejar karir hingga ke level yang paling tinggi.

“Saya ini adalah anak seorang polisi. Bapak saya saat pensiun pangkat Aiptu. Saya nomor delapan dari delapan bersaudara, anak bungsu. Anak-anak saya di Polres Wondama harus bisa lebih lagi," ucapnya.

Dia menyebut kunjungannya ke Mapolres Teluk Wondama merupakan bagian dari perwujudan sinergi TNI dan Polri.

Pangdam Mayjen Gabriel Lema menegaskan sinergitas antara TNI dan Polri jangan hanya sebatas slogan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News