Mayoritas Menolak Wacana Sertifikasi Khatib

Mayoritas Menolak Wacana Sertifikasi Khatib
Menag Lukman Hakim Saifuddin. Foto JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Wacana sertifikasi khatib yang digagas Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menuai tanggapan dari berbagai pihak.

Rencana program sertifikasi khatib itu disampaikan Menag Lukman dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Senin (30/1).

Lukman menuturkan saat ini bangsa sedang diuji dan arahnya pada disintegrasi bangsa. Sehingga dia berharap para dai untuk mengkampanyekan moderasi agama.

’’Menunjukkan nilai-nilai agama Islam yang menyatukan. Bukan yang memecah belah umat,’’jelasnya.

Jawa Pos National Network (JPNN) meneropong gagasan yang dilontarkan Menag Lukman dari pembacanya yang setia melalui fanpage JPNN.com. Polling dilakukan selama hampir 24 jam, dari Rabu, 1 Februari 2017 sampai 2 Februari 2017 yang dimulai pukul 06.50-05.00 WIB.

Hasil polling JPNN menunjukkan mayoritas wacana sertifikasi khatib ditolak. Ada 63 persen netizen JPNN yang tidak setuju dengan program tersebut.

Alasannya, rencana program sertifikasi khatib merupakan upaya pengkerdilan ulama. Wacana itu juga dinilai merupakan langkah mundur pemerintah yang meniru model pengawasan pada zaman orde baru.

"Jelas ini akan digunakan sebagai alat untuk membungkam ulama yang kontra pemerintah", tanggapan dari netizen bernama Wahyudi Nuzul.

Wacana sertifikasi khatib yang digagas Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menuai tanggapan dari berbagai pihak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News