Mayoritas Pelaku Terorisme Kaum Muda, Basarah Sebut Jurus Penting Menangkalnya
Ini artinya, sejak awal fondasi bangsa Indonesia dibangun di atas kebinekaan.
"Semestinya pesan kebangsaan ini yang harus diteladani terus-menerus. Generasi muda bangsa sebagai generasi penerus harus terus menjaga dan merawat pesan kebangsaan itu," ucapnya.
Basarah juga menyebut para pendiri bangsa rata-rata berusia muda saat tampil berjuang.
Mereka rata-rata cerdas melihat masa depan Indonesia.
Para pendiri bangsa juga sengaja memilih Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, bukan Bahasa Jawa yang saat itu digunakan oleh mayoritas penduduk.
Tujuannya, agar suku-suku lain yang juga relatif besar seperti Sunda tidak cemburu pada suku Jawa.
"Bahasa Melayu saat itu juga menjadi bahasa Lingua Franca atau bahasa penghubung di antara etnis, bangsa, dan latar belakang sosial yang beragam di kepulauan Nusantara."
"Kesamaan lingua franca ini yang juga mempersatukan keragaman etnis di negeri kita yang kemudian menjadi Republik Indonesia," katanya.
Mayoritas pelaku terorisme merupakan kaum muda, Ahmad Basarah menyebut jurus penting untuk menangkalnya.
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- HNW: Agama Merupakan Katalisator Bagi Pemeluknya Untuk Bangkit
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Dukung Aspen Medical Dirikan RS Internasional di Indonesia
- Sufmi Dasco Kecam Serangan Teroris di Gedung Konser Rusia
- Hadiri Kongres Desa Indonesia, Ketua MPR Bambang Soesatyo Ungkap Sejumlah Fakta