Mbak Titiek: Bicarakan di Internal Saja, Malu Dilihat Orang

Mbak Titiek: Bicarakan di Internal Saja, Malu Dilihat Orang
Titiek Soeharto. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto mengatakan, sebaiknya pemilihan ketua DPR pengganti Setya Novanto dilakukan setelah musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

Mbak Titiek, panggilan akrabnya, mengatakan setelah ada ketua umum Partai Golkar yang baru hasil munaslub, baru nanti dipikirkan siapa yang akan ditunjuk menjadi ketua DPR.

"Sebaiknya tunggu munaslub, ada ketua (umum) baru nanti dibicarakan, baru ditunjuk siapa yang paling baik menjadi ketua DPR," kata Titiek di gedung DPR, Jakarta, Senin (11/12) menanggapi batalnya Aziz Syamsudin menjadi ketua DPR berdasarkan penunjukan Setya Novanto.

Dia mengatakan, sebaiknya persoalan pergantian ketua DPR itu tidak diributkan.

"Tadi katanya di Bamus ramai ini itu. Sebaiknya dibicarakan internal saja, kan malu dilihat orang," ujarnya.

Mbak Titiek mengaku tidak ikut menandatangani penolakan terhadap Aziz sebagai ketua DPR.

"Saya baru sampai (DPR), belum sempat tanda tangan," tegas mantan istri Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ini. (boy/jpnn)

 


Menurut Mbak Titiek, soal siapa yang dianggap layak menjadi ketua DPR sebaiknya menunggu ada ketum Golkar baru hasil munaslub.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News