Mega Ingatkan Pancasila Mempersatukan Indonesia

Mega Ingatkan Pancasila Mempersatukan Indonesia
Megawati saat peluncuran Prangko Bung Karno di Museum FIlateli. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri mengingatkan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Nilai-nilai dan prinsip Pancasila yang disampaikan Soekarno melalui pidato tanpa teks dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada 1 Juni 1945 mampu mempersatukan Indonesia.

Hal ini disampaikan Megawati saat peluncuran Prangko Bung Karno di Sidang BPUPK serta Sampul Hari Pertama Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila yang dilakukan PT Pos Indonesia (Persero) dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Museum Filateli, Jakarta.

Selain Megawati, kegiatan ini juga turut dihadiri para anggota dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka serta jajaran Direksi PT Pos Indonesia (Persero).

Dalam sambutannya, Mega mengisahkan pada 1 Juni 1945 dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), Ir. Soekarno, menyampaikan sebuah pidato tanpa teks.

Pidato tersebut merupakan penyampaian pertama kali ajaran, nilai dan prinsip Pancasila sebagai dasar bagi Indonesia merdeka. Pidato ini kemudian disebut sebagai “Pidato Lahirnya Pancasila”.

Selanjutnya, pada 1958 silam dalam kursus Pancasila yang diadakan di Istana Negara, Bung Karno menegaskan, “...Lima hal inilah: Ketuhanan, Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Kedaulatan Rakyat, Keadilan Sosial.

"Saya lantas berkata, kalau ini saya pakai sebagai dasar statis dan Leitstar dinamis, Insyaallah, seluruh rakyat Indonesia bisa menerima, dan di atas dasar meja statis dan Leitstar dinamis itu rakyat Indonesia seluruhnya bisa bersatu padu," kata Megawati dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Pada 1 Juni 2018 adalah 73 tahun lahirnya Pancasila yang menjadi dasar bangsa dan negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News