Mega
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sebuah foto yang beredar luas malah memperlihatkan spanduk bergambar mirip Puan dipasang di sebuah jamban. Belum diketahui apakah gambar itu asli atau rekayasa.
Namun, reaksi negatif dalam bentuk vandalism terhadap baliho Puan sudah banyak terjadi di beberapa kota seperti Surabaya dan Blitar.
Karena balihonisasi yang masif itu kabarnya popularitas Puan sudah mulai terkerek naik. Namun, dibanding elektabilitas dan popularitas gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Puan masih jauh ketinggalan.
Dalam berbagai survei Ganjar konsisten dengan perolehan dua digit sampai 15 persen. Sementara Puan masih belum beranjak dari nol koma, atau paling banter satu koma.
Dalam beberapa kesempatan Puan mencoba vokal dengan mengkritik pemerintah Jokowi, terutama dalam penanganan pandemi Covid 19.
Sayangnya komentar Puan itu lebih banyak dilakukan secara tertulis melalui rilis media dibanding dengan pernyataan langsung.
Dalam hal olah vokal langsung Puan tampaknya masih harus belajar banyak. Selama ini Puan tidak terlihat nyaman dalam berbicara langsung kepada media.
Sikap kritis yang lebih terbuka justru lebih banyak dilakukan oleh Megawati. Ia mengkritik penanganan pandemi oleh pemerintah.
Kilometer 2024 memang masih cukup jauh. Namun, Mega sudah harus berancang-ancang mulai sekarang sebelum terlambat.
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025
- Live Streaming Final Four Proliga 2025 Seri Solo: Menanti Aksi Megawati
- Proliga 2025: Pelatih Gresik Buka Peluang Mainkan Megawati di Final Four Seri Solo
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak