Megawati Ajak Ilmuwan Rusia Meneliti Gunung Api Bawah Laut di Indonesia

Ketum PDI Perjuangan itu melanjutkan penting bagi Indonesia bersama negara luar seperti Rusia, bisa meneliti soal gunung api di bawah laut.
Terlebih lagi, pada 1800-an pernah muncul peristiwa anak Gunung Krakatau meletus yang debunya membuat dunia gelap selama tiga bulan.
"Makanya saya menilai penting mendalami, kalau bisa ada ilmu soal ini. Saya tak bisa bayangkan kalau gunung api bawah laut ini meletus, bagaimana dampaknya ke lingkungan. Mungkin Rusia dengan begitu banyak ilmuwannya, bisa membantu,” kata Megawati.
Nikolay merespons dengan menyatakan dirinya sangat mengerti kekhawatiran yang dirasakan oleh Megawati.
Dia mengatakan Rusia sebenarnya juga memiliki gunung api di bawah laut, yang terletak di sekitar perbatasan negara Beruang Merah dengan Jepang.
“Jadi, tema ini diselidiki di Rusia dan ada ahlinya. Kami di sini siap membentuk tim, dari kampus ini dan daerah Rusia lain, untuk meneliti gunung berapa bawah laut dengan Indonesia,” kata dia.
Diketahui, Megawati mengawali kunjungan kerjanya di Rusia dengan menggelar pertemuan dan ramah tamah dengan Rektor Universitas St. Petersburg Nikolay Kropachev pada Senin ini.
Megawati didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, serta Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional SPBU Connie Rahakundini Bakrie.
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak Rusia melalui St.Petersburg University (SPBU) bisa bersama-sama melakukan riset soal ini. Apa itu?
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Megawati Kirim Surat Ucapan Dukacita
- Peringati Hari Kartini, Wamendagri Ribka: Perempuan Harus Bangkit dan Bertransformasi
- Kongres PDIP Bakal Diisi Acara Pengukuhan Megawati Sebagai Ketua Umum
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Yasonna Tegaskan Pelaksanaan Kongres VI PDIP Tinggal Menunggu Perintah Ketum